http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-s2-2006-rismawanwi-476
Oleh: Rismawan Widodo
S2 - Magister Management
Dibuat: 2006-11-21 , dengan 1 file(s).
Keywords: Kinerja Keuangan, PDAM Way Rilau
Subject: Keuangan
Call Number: 658.15 Wid a
ABSTRAKS
PDAM Way Rilau merupakan perusahaan daerah yang menyediakan air bersih di Kota Bandar Lampung yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah 2/1976 Tanggal 1 1 Maret 1976. Tugas PDAM Way Rilau yaitu melaksanakan, mengelola prasarana dan sarana penyediaan air bersih dengan tujuan memberikan pelayanan air bersih bagi seluruh masyarakat secara adil, merata, terus menerus sesuai dengan persyaratan hygienis. Dalam menjalankan aktivitasnya PDAM Way Rilau mengacu : pada penilaian tingkat kinerja yang terdapat di dalam SK Mendagri No.47 Tanggal 31 Mei 1999 yang menetapkan untuk aspek keuangan tergolong cukup baik apabila mcncapai nilai antara 45 sampai 60. Kondisi yang tcrjadi selama sepuluh tahun berjalan memperlihatkan bahwa perusahaan selalu mengalami kerugian. Hal ini dimungkinkan karena PDAM Way Rilau dalam melakukan penjualan air bersih tidak mempunyai target yang ingin dicapai sehingga berpengaruh terhadap persentase penjualan yang semakin menurun.
Kondisi tersebut menimbulkan beberapa permasalahan yaitu apakah kinerja keuangan yang tclah dicapai oleh PDAM Way Rilau sudah mencapai nilai sesuai dengan ketentuan yang ada berdasarkan SK Mendagri dan apakah faktor pertumbuhan (penjualan, biaya usaha langsung, biaya usaha tidak langsung, aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain ) berpengaruh terhadap kinerja keuangan dilihat berdasarkan ROI dalam mningkatkan efisiensi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mcngetahui kinerja keuangan yang telah dicapai oleh PDAM Way Rilau sudah mencapai nilai sesuai dengan ketentuan yang ada pada SK Mendagri dan untuk mengetahui faktorfaktor pertumbuhan tersebut berpengaruh terhadap kinerja keuangan dilihat berdasarkan ROI dalam meningkatkan efisiensi. Dengan demikian hipotesis yang menjadi jawaban sementara menyatakan bahwa kinerja perusahaan khususnya kinerja keuangan PDAM Way Rilau belum mencapai nilai sesuai dengan ketentuan yang ada berdasarkan SK Mendagri sehingga perusahaan masih tergolmg tidak baik dan ternyata faktor pertumbuhan ( penjualan, aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain ) berpengaruh signifikan secara statistik terhadap kinerja keuangan dilihat berdasarkan ROI dalam meningkatkan efisiensi.
Analisis kinerja keuangan dalam peaghitungan menggunakan rasio-rasio yang telah ditetapkan dalam SK Mendagri No. 47 Tanggal 31 Mei 1999. Hasil penghitungan menyatakan bahwa tingkat keberhasilan PDAM Way Rilau khususnya aspek keuangan dalam menjalankan usahanya masih tergolong tidak balk. Hal ini dikarenakan nilai yang dicapai oleh PDAM Way Rilau jauh dibawah nilai yang telah ditetapkan yaitu hanya memperoleh nilai 19,5
Analisis berikutnya dilakukan secara statistik untuk mengetahui faktor-faktor pertumbuhan yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan dua metode yaitu metode enter dan metode backward. Metode enter menyatakan bahwa faktor pertumbuhan yang berpengaruh dalam meningkatkan efisiensi yaitu aktiva lancar dan aktiva lain-lain. Metode ini dinilai kurang tepat dalam melakukan penilaian dimana faktor penjualan yang diperkirakan rneniadi salah satu penyebab tidak terdapat dalam metode tersebut. Oleh karna itu dilakukan penghitungan kembali dengan menggunakan metode backward yang menyatakan faktor pertumbuhan yang berpengaruh yaitu penjualan, aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. Metode ini lebih tepat dikarenakan keempat factor tersebut dilihat pada tabel korolasi nilainya diatas 90 % sehingga hasil hipotesis dapat diterima kebenarannya.
Translation:
ABSTRACTPDAM Way Rilau represents the local government company providing clean water in the city of Bandar Lampung that was established persuant to the Local Government Regulation number 2/1976 dated March 11,1976.The function of PDAM Way Rilau is to implement and manage the means and infrastructure of supplying clean water with a purpose of providing clean water service to all the members of the community fairly, evenly , and continuously in accordance with hygienic requirements. In running its activities PDAM Way Rilau refers to performance level evaluation included in the decree of the Minister of Internal Affair number 47 dated May 31,1999 specifying that monetary aspect would be considered "good enough" if this aspect attained a score between 45 to 60. Condition that happened in the last ten years showed that the company was continually suffering financial loss. This might be due to the absence of target of sold water wished by PDAM Way Rilau that inluenced the sale percentage which became lower and lower.
The condition generated some problems, i.e., whether or not the monetary performance of PDAM Way Rilau had attained the score in pursuance of the decree of the Minister of Internal Affair mentioned above, and did growing factors ( sales, direct effort costs, indirect effoirt costs, circulating assets, constant assets and other assets) affect the monetary performance from the ROI point of view in improving the efficiency. The aim of this study is to know whether or not the monetary performance of PDAM Way Rilau already fulfilled the requirement included in the Minister of Internal Affairs decree number 47 dated May 31, 1999 , and to find out whether or not these growing factors did affect the monetary performance based on ROI in improving efficiency.. Therefore the hypothesis as an interim answers, stated that the performance of the PDAM Way Rilau , especially the monetary one, has not attained the score required by the decree of the Minister of Internal Affairs, the company was still
unfavourable. It appeared that growing factors (sales, direct effort costs, indirect effort costs, circulating assets, plant assets, and other assets) gave significant effects to the monetary performane statiscally seen in pursuance to ROI in improving efficiency.
Ratios which have been specified in the decree of the Minister of Internal Affairs have been used in the monetary performance analysis. The results of enumeration stated that the level of success of PDAM Way Rilau specially of the monetary aspect was still unfavourable. The actual score attained by PDAM Way Rilau was only 19.5 was far from the required scores.
The next constituted statistical analysis to find out which of the growing factors affect the monetary performance persuant to ROI in improving company `s efficiency. The Method of Enter and the Method of Backward have been used in this analysis. According to the Method of Enter, circulating assets and other assets did affect the improvement of efficiency. But this method was supposed to be less accurate as sale factor was not included. Therefore a returning computation using the Method of Backward was followed. It appeared that four factors, sale, circulating assets, plant assets and other assets did affect the efficiency. Looking at the correlation table it showed that the value of these four factors were above 90 percent. It meant that the Method of Backward was more accurate and the hypothesis was more acceptable.
| | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
 |
